Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2013

Ternyata Mahasiswa Bukan Intelektual! (Sebuah Peluru Otokritik)

K aum intelektual sering di identikkan dengan kalangan akademisi. Apalagi mahasiswa, prototipe ideal yang gerakannya dinanti-nanti sebagai sosok intelektual. Tetapi yang terjadi dewasa ini cenderung jauh dari harapan. Kebanyakan adalah sivitas akademik dengan teori-teori yang melangit. Komunitas yang bermukim di menara gading ilmu pengetahuan. Jauh dari realitas kemasyarakatan. Mahasiswa ternyata

Mengantitesis Pengaruh Perilaku Koruptif Patriarkhi Melalui Revitalisasi Semangat Kartini sebagai Manifestasi Muslimah Ulul Albab *)

Karena saya yakin sedalam-dalamnya bahwa wanita dapat memberi pengaruh besar kepada masyarakat, tidak ada yang lebih saya inginkan daripada menjadi guru, agar supaya kelak dapat mendidik gadis-gadis dari para pejabat tinggi kita. O, saya ingin sekali menuntun anak-anak itu, membentuk wataknya, mengembangkan otaknya yang muda, membina mereka menjadi wanita-wanita dari hari depan, supaya dapat meneruskan segala yang baik itu ....   (Surat R.A. Kartini kepada Ny. N. Van Kol) Ekspektasi Kartini mengenai masa depan wanita Indosesia agaknya telah terealisasi. Pasalnya, kemerdekaan wanita dalam mengaktualisasikan dirinya di Bumi Nusantara telah terakomodir. Emansipasi wanita yang lantang diwacanakan terwadahi. Diskriminasi telah dihapuskan, hukum yang melindungi hak kewanitaan juga telah dipagar. Kesetaraan pendidikan hingga singgah sana jabatan pemerintahan juga sudah digenggam. Tetapi dengan segala apa yang telah disandang para wanita Indonesia tersebut, apakah sudah...