Banyak kalangan akademisi yang menyayangkan akan adanya krisis
budaya menulis dan penelitian mahasiswa di kebanyakan sivitas kampus di
Indonesia. Kecenderungan budaya hedonis dan faktor kejumudan lainnya yang
melingkupi kebanyakan mahasiswa, seolah mengikis tradisi keintelektualan ini.
Hal ini diperparah dengan kurang berkualitasnya karya tulis ilmiah mahasiswa
yang berimplikasi pada maraknya perjokian tugas akhir perkuliahan. Kondisi ini
membuat profesionalitas ribuan cetakan sarjana yang akan bergumul dalam
dinamika masyarakat banyak dipertanyakan.
Di belahan UIN Maulana Maulana Malik Ibrahim (Maliki) Malang. Di
kala kebanyakan mahasiswa lain tengah menikmati liburan panjangnya, terdapat sekelompok mahasiswa yang silih
berganti mempresentasikan sorotan proyektor di dinding. Bakal peneliti-peneliti
muda itu adalah angkatan ke-XIV Lembaga Kajian, Penelitian, dan Pengembangan
Mahasiswa (LKP2M) UIN Maliki Malang. Mereka tengah mengikuti “SEMPRUL” (Seminar
Proposal) dalam rangkaian kegiatan Magang salah satu unit kegiatan mahasiswa
ini. SEMPRUL dilaksanakan mulai Jum’at malam (28/12) sampai sabtu sore (29/12)
di Kedai Sinau LKP2M Gedung Student Center UIN Maliki Malang. Sedangkan
Magang dilaksanakan sejak Senin lalu (3/12), hampir genap satu bulan.
Produk setiap peserta Magang menghasilkan satu proposal penelitian.
Peserta dikelompokkan menjadi 15 kelompok, dalam satu kelompok terdapat dua
peserta Magang dan difasilitasi dua tutor penelitian. Setiap peserta Magang
diwajibkan konsultasi terkait pembuatan proposal dengan jadwal yang telah
ditentukan. Mahasiswa semester satu mendominasi komposisi peserta. Ya, memang
seharusnya mahasiswa diperkenalkan dengan dunia kepenulisan dan penelitian
sejak dini.
Dalam acara “SEMPRUL” ini peserta dengan antusias memaparkan
pemikiran kreatifnya. Para Reviewer
yang terdiri dari senior angkatan sebelumnya—baik yang masih menjadi mahasiswa
maupun telah menjadi dosen—tak kalah aktifnya menguliti proposal yang
dipresentasikan. Walaupun banyak kritikan tajam dilemparkan, tapi suasana riuh
kekerabatan dan kekeluargaan tetap terjaga.
Rentetan acara ini diharapkan dapat menjadi media pengenalan dan
aktualisasi akan tradisi penetitian sebagai salah satu aspek dari tri dharma
perguruan tinggi. Selain itu adalah upaya realisasi tujuan LKP2M yakni mewadahi
dan mengembangkan minat dan bakat mahasiswa dalam bidang keilmuan, mencetak
mahasiswa yang kreatif, inovatif dan berwawasan luas, serta mengantarkan mahasiswa
menjadi peneliti yang profesional.
Upaya pencapaian ke arah writing and research sosiety memang
harus terus dilakukan. Apalagi di tingkatan universitas yang menjadi markas
pembibitan generasi intelektual. Generasi ini akan menjadi pioner dan wajah Indonesia
ke depan. Generasi inilah yang akan bertarung dalam siklus pemikiran dunia ke
arah Indonesia yang lebih bermartabat.
Kuantitas lulusan perguruan tinggi dan strata pendidikan warga
negara di Indonesia boleh jadi mengalami peningkatan signifikan tiap tahunnya.
Tetapi, realitanya mutu dan kualitas jutaan lulusan tersebut cenderung
mengalami penurunan tiap tahun. Maka, pembumian tradisi penelitian di sivitas
kampus perlu terus direaktualisasikan. Penelitian dapat meningkatkan kualifikasi dan profesionalitas
mahasiswa, sehingga dapat andil dalam pemutusan daftar lulusan gagal perguruan
tinggi di Indonesia. Semoga.
Komentar
Posting Komentar